LAPORAN AKHIR 1 (PERCOBAAN 1)
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]ANALISA
1.
Bagaimana
karakteristik op-amp?
Jawab: operasional amplifier atau op-amp memiliki
karakteristik yaitu memiliki 2 kaki input yang terbagi dengan kaki input
inverter dan kaki input non inverter dan memiliki 1 kaki output, op-amp juga
memiliki 2 kaki sebagai inputan tegangan saturasi. Pada input inverter
merupakan input negatif dari op-amp sedangkan input non inverter merupakan
input positif dari op-amp. Pada rangkaian op-amp jika sumber terhubung dan
hambatan input terhubung dengan kaki negatif serta hambatan referensi terhubung
secara paralel dengan hambatan, input negatif dan output dari op-amp maka
rangkain ini disebut rangkaian op-amp non-inverting. Sedangkan jika sumber
terhubung dengan kaki positif dari op-amp sedangkan hambatan input dan hambatan
referensi terhubung dengan kaki negatif dan kaki output op-amp maka rangkaian
ini disebut rangkaian inverting amplifier.
IC op-amp memiliki hambatan yang
sangat besar yang terhubung dari kaki positif dan negatif sehungga pada
aplikasinya tidak akan ada arus yang mengalir dari kaki positif ke kaki negatif
op-amp.
Dengan menggunakan aplikasi dari
hukum KCL dan KVL kita dapat mengetahui nilai tegangan output dari op-amp
inverting dan non-inverting. Pada rangkaian op-amp inverting, nilai outputnya
(Vo) adalah hasil bagi dari hambatan referensi (Rf) dengan hambatan input (Ri)
dikali dengan minus tegangan input (-Vi)
Pada rangkaian op-amp non-inverting, nilai outputnya (Vo) adalah hasil bagi dari hambatan referensi (Rf) dengan hambatan input (Ri) kemudian ditambahkan 1, kemudian hasil penjumlahan tersebut dikali dengan tegangan input (Vi)
Tegangan referensi digunakan untuk
membatasi tegangan output yang dihasilkan oleh rangkaian op-amp. Maksimal
tegangan output yang dihasilkan akan menjadi 2 angka dibawah nilai tegangan
referensi maka jika kita memberikan tegangan referensi itu +-9V, yang awalnya
nilai tegangan outputnya adalah 21 V akan menjadi 7V.
2.
Pengaruh
tegangan sumber terhadap tegangan output!
Jawab: Vin berpengaruh untuk besar nilai dari Vout
yang sesuai dengan rumus Vout
Maka semakin besar nilai dari Vi akan mempengaruhi
nilai dari Vo.
3.
Pengaruh
+Vsat dan -Vsat pada tegangan output yang dihasilkan!
Jawab: Tegangan referensi berpengaruh untuk
membatasi tegangan output yang dihasilkan oleh rangkaian op-amp. Maksimal
tegangan output yang dihasilkan akan menjadi 2 angka dibawah nilai tegangan
referensi maka jika kita memberikan tegangan referensi itu +-9V, yang awalnya nilai
tegangan outputnya adalah 21V akan menjadi 7V.
4.
Bagaimana
turunan rumus Vout dari rangkaian inverting!
Jawab:
Diketahui bahwa
1. kuat
arus yang mengalir pada kaki – kaki op-amp adalah nol dikarenakan impedansi
op-amp yang sangat besar yang biasa disebut aturan virtual ground.
2.
Perbedaan
tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V-) hal
ini disebut juga aturan virtual ground untuk mencegah adanya tegangan offset.
Kita tahu bahwa tegangan merupakan perbandingan
potensial tinggi dengan potensial rendah
I1 = If karena arus yang mengalir pada kaki – kaki
op-amp adalah 0.
Karena V+ = 0 dan V- = VA, serta
asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai VA = 0.
Karena ingin mencari Vout maka
LINK DOWNLOAD
- Download HTML : KLIK DISINI !!!
- Download Rangkaian (Proteus) : KLIK DISINI !!!
- Download Video : KLIK DISINI !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar