LP PERCOBAAN 1 M4


LAPORAN AKHIR 1 (PERCOBAAN 1)

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

ANALISA

1.     Bagaimana karakteristik op-amp?

Jawab:   operasional amplifier atau op-amp memiliki karakteristik yaitu memiliki 2 kaki input yang terbagi dengan kaki input inverter dan kaki input non inverter dan memiliki 1 kaki output, op-amp juga memiliki 2 kaki sebagai inputan tegangan saturasi. Pada input inverter merupakan input negatif dari op-amp sedangkan input non inverter merupakan input positif dari op-amp. Pada rangkaian op-amp jika sumber terhubung dan hambatan input terhubung dengan kaki negatif serta hambatan referensi terhubung secara paralel dengan hambatan, input negatif dan output dari op-amp maka rangkain ini disebut rangkaian op-amp non-inverting. Sedangkan jika sumber terhubung dengan kaki positif dari op-amp sedangkan hambatan input dan hambatan referensi terhubung dengan kaki negatif dan kaki output op-amp maka rangkaian ini disebut rangkaian inverting amplifier.

              IC op-amp memiliki hambatan yang sangat besar yang terhubung dari kaki positif dan negatif sehungga pada aplikasinya tidak akan ada arus yang mengalir dari kaki positif ke kaki negatif op-amp.

              Dengan menggunakan aplikasi dari hukum KCL dan KVL kita dapat mengetahui nilai tegangan output dari op-amp inverting dan non-inverting. Pada rangkaian op-amp inverting, nilai outputnya (Vo) adalah hasil bagi dari hambatan referensi (Rf) dengan hambatan input (Ri) dikali dengan minus tegangan input (-Vi)



              Pada rangkaian op-amp non-inverting, nilai outputnya (Vo) adalah hasil bagi dari hambatan referensi (Rf) dengan hambatan input (Ri) kemudian ditambahkan 1, kemudian hasil penjumlahan tersebut dikali dengan tegangan input (Vi)



              Tegangan referensi digunakan untuk membatasi tegangan output yang dihasilkan oleh rangkaian op-amp. Maksimal tegangan output yang dihasilkan akan menjadi 2 angka dibawah nilai tegangan referensi maka jika kita memberikan tegangan referensi itu +-9V, yang awalnya nilai tegangan outputnya adalah 21 V akan menjadi 7V.

 

2.     Pengaruh tegangan sumber terhadap tegangan output!

Jawab:   Vin berpengaruh untuk besar nilai dari Vout yang sesuai dengan rumus Vout

Maka semakin besar nilai dari Vi akan mempengaruhi nilai dari Vo.

 

3.     Pengaruh +Vsat dan -Vsat pada tegangan output yang dihasilkan!

Jawab:   Tegangan referensi berpengaruh untuk membatasi tegangan output yang dihasilkan oleh rangkaian op-amp. Maksimal tegangan output yang dihasilkan akan menjadi 2 angka dibawah nilai tegangan referensi maka jika kita memberikan tegangan referensi itu +-9V, yang awalnya nilai tegangan outputnya adalah 21V akan menjadi 7V.

 

4.     Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian inverting!

Jawab:  




Diketahui bahwa

1.     kuat arus yang mengalir pada kaki – kaki op-amp adalah nol dikarenakan impedansi op-amp yang sangat besar yang biasa disebut aturan virtual ground.

2.     Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V-) hal ini disebut juga aturan virtual ground untuk mencegah adanya tegangan offset.

Kita tahu bahwa tegangan merupakan perbandingan potensial tinggi dengan potensial rendah

 

I1 = If karena arus yang mengalir pada kaki – kaki op-amp adalah 0.

 


              Karena V+ = 0 dan V- = VA, serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai VA = 0.

             


              Karena ingin mencari Vout maka

   


LINK DOWNLOAD

  1. Download HTML : KLIK DISINI !!!
  2. Download Rangkaian (Proteus) : KLIK DISINI !!!
  3. Download Video : KLIK DISINI !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar